BPBD Kabupaten Nganjuk Tingkatkan Kapasitas TRC Melalui Pelatihan Water Rescue


 2021-06-14 |  pusdalops

BPBD Provinsi Jawa Timur Bidang Kedaruratan dan Logistik menggelar kegiatan “Pelatihan Tindakan Penyelamatan Water Rescue” di lingkungan BPBD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dalam rangka peningkatan kemampuan pertolongan, operasi dan penyelamatan dalam menghadapi bencana. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 23 relawan dari BPBD Kabupaten/Kota, 7 relawan dari BPBD Provinsi, dan 1 relawan dari masyarakat umum dengan total peserta pelatihan sebanyak 31 relawan. Pelatihan dilaksanakan di pantai pasir putih Situbondo pada Kamis (10/6) hingga Minggu (13/6).  

Relawan yang dikirim oleh masing-masing instansi/lembaga untuk mengikuti pelatihan adalah relawan yang memiliki kemampuan berenang serta sehat jasmani dan rohani. Para relawan dilatih oleh para instruktur yang ahli di bidang penyelaman, yaitu 14 pelatih dari Kopaska (Komando Pasukan Katak) dan ADS (Association of Diving School) Indonesia.

Kegiatan dimulai dari pagi hingga malam yang diawali dengan persiapan peserta hingga evaluasi kegiatan. Dalam kegiatan pelatihan, peserta diberikan materi mengenai teknik-teknik dasar penyelaman. Jumat (11/6), peserta mendapatkan teori penyelaman selama 2 jam yang kemudian langsung praktek kolam selama 4,5 jam. Teori lanjutan diberikan oleh pelatih pada Sabtu (12/6) selama 1 jam dan langsung praktek laut selama 7 jam. Pelatih memberikan teori lanjutan kembali pada Minggu (13/6) selama 1 jam dan praktek laut selama 2 jam, serta pemberian Brevet pada para peserta pelatihan.

Materi yang diberikan oleh para pelatih kepada para peserta berupa praktek berenang menggunakan fin (red: alat selam), Mask Clearing (pembersihan masker selam), cara memasang dan melepas peralatan selam, menyelam di air tenang, menyelam di air terbuka/laut, melepas dan memakai masker di dalam air, melepas dan memakai Mouthpiece (red: bagian yang dipasang dari alat Scuba/Snorkel), serta praktek muncul atau naik ke permukaan.

“Ketika kita melakukan kegiatan di air, kita harus tenang dan jangan panik, karena pada saat di dalam air, otak kita bekerja lebih lambat daripada ketika di darat”, ungkap Efi Tri Utomo selaku perwakilan peserta pelatihan dari BPBD Kabupaten Nganjuk.

“Dalam kegiatan selam/penyelaman, kita harus membiasakan diri bernafas melalui mulut”, lanjut Efi.

Selain itu, Efi juga menjelaskan materi yang sudah didapatkan saat pelatihan, bahwa Mask Clearing bertujuan untuk menghilangkan pengembunan pada mask saat penyelaman, yang mana pengembunan tersebut terjadi karena adanya perbedaan suhu di dalam air. Mask Clearing sendiri dapat dilakukan dengan cara mengisikan air ke dalam mask hingga setengah kaca mask, kemudian mask digoyangkan hingga embun yang menutupi kaca mask hilang, setelah itu pada bagian atas mask ditekan atau dibuka sedikit bagian bawahnya dan udara dihembuskan melalui hidung dengan keras untuk mendorong air keluar dari mask. (tan)