#SobatHijau, pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada pemerintahan Presiden Joko Widodo mengedepankan aspek “pencegahan” yaitu mengoptimalkan patroli terpadu (beranggotakan Manggala Agni, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api/MPA), deteksi dini potensi titik api, respon cepat sebelum krisis, dan beberapa upaya lainnya. 

Pendekatan pencegahan karhutla meliputi tiga aspek: pengendalian operasional lapangan, analisis iklim dan langkahnya, juga pengelolaan landscape. 

Berbekal analisis dan rekomendasi dari BMKG, Kementerian LHK sejak bulan Maret hingga Juni 2020 telah melakukan upaya pencegahan dini dengan merekayasa jumlah hari hujan untuk membasahi gambut yang rentan terbakar melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan. 

TMC memanfaatkan potensi awan  dengan cara menyemai garam menggunakan pesawat, untuk menambah curah hujan. Hasilnya, daerah rawan karhutla seperti Provinsi Riau, Sumatra Selatan dan Jambi dapat melewati fase kritis I Karhutla tahun ini. TMC dapat menjadi solusi permanen pengendalian karhutla dengan didukung sistem, teknologi, dan infrastruktur permanen. Operasi TMC bekerja sama dengan BPPT, TNI AU, didukung oleh BMKG dan Satgas Dalkarhutla Provinsi.

Sobat Hijau, semoga semua upaya ini dapat menuai hasil maksimal sehingga tidak ada lagi bencana kabut asap berkepanjangan di masa mendatang ????????

#KLHK
#CegahKarhutla
#ManggalaAgni
#masyarakatpeduliapi

artikel ini pernah tanyang di instagram @kementerianlhk

link : https://www.instagram.com/p/CDFzumLMYgF/?igshid=pcrjv93xugxk