BPBD Memeriahkan Boyong Pemerintahan dan Sedekah Bumi Kabupaten Nganjuk 2023 dan Meraih Juara 3


 2023-06-07 |  pusdalops

Nganjuk, 6/6/23 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk turut memeriahkan acara Boyong Pemerintahan dan Sedekah Bumi Kabupaten Nganjuk 2023 yang diselenggarakan pada hari Selasa  tanggal 6 Juni 2023 di sepanjang Jl. A. Yani, dimulai dari Taman Nyawiji sampai pendopo Kabupaten Nganjuk. Acara ini diikuti oleh banyak pihak, mulai dari seluruh OPD se Kabupaten Nganjuk, Forkopimda, 20 Kecamatan dan beberapa instansi lain di Kabupaten Nganjuk dimana setiap Kecamatan menampilkan gunungan tumpeng hasil bumi. Boyong Pemerintahan dan Sedekah Bumi merupakan tradisi yang telah berlangsung sejak lama di Kabupaten Nganjuk. Acara ini diadakan sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah serta sebagai ajang untuk memperkenalkan potensi dan kekayaan alam Kabupaten Nganjuk kepada masyarakat umum.

Sebelum dilakukan pengarakan hasil bumi dari Taman Nyawiji sampai Pendopo Kabupaten Nganjuk, acara prosesi boyongan pemerintahan di mulai dari Balai Desa Kacangan, Kecamatan Berbek dengan melakukan konvoi mobil kuno yang dipimpin langsung oleh Bupati Kabupaten Nganjuk, Marhaen Djumadi. Perjalanan dari Berbek ke Nganjuk mencerminkan budaya boyongan yang menjadi bukti sejarah dan berdirinya pemerintahan Kabupaten Nganjuk. Di mana sebelumnya berada di Kecamatan Berbek, kemudian beralih atau pindah di Kecamatan Nganjuk sebagai kota pemerintahan. Sesampainya di Taman Nyawiji, rombongan mobil kuno/lawas yang dipimpin langsung oleh Bupati disambut dengan drumband SMKN 1 Nganjuk sebagai pembuka jalan, drumband satpol PP diikuti pembawa banner Tema, peraga nenek bawa sapu lidi menggendong rinjing, peraga pembawa lampu ublik, barisan bergodo, barisan tokoh dan pembaya payung mutho serta diikuti oleh OPD yang menampilkan kreatifitas yang beraneka ragam.

BPBD Kabupaten Nganjuk yang dipimpin langsung oleh Abdul Wakid sebagai Kepala Pelaksana menampilkan kreasi yang bertemakan adat Jawa atau masa kerajaan, hal ini dapat dilihat dari pakaian lurik dan ornament seperti tombak dan perisai yang digunakan oleh anggota BPBD, kedua komponen tersebut disempurnakan dengan transportasi kuda yang ditunggangi langsung oleh Abdul Wakid. Dari kreasi ini, BPBD Kabupaten Nganjuk mendapat penghargaan juara 3 dalam acara tersebut.

“Hasil ini tidak lepas dari semangat gotong royong seluruh anggota BPBD yang dengan semangat dan ikhlas mempersiapkan acara boyongan ini. Hal ini yang juga menjadi dasar di BPBD dalam melakukan penanggulangan bencana, dimana kerjasama, kebersamaan, dan keikhlasan selalu ditanamkan kepada seluruh anggota BPBD dalam melakukan kegiatan penanggulangan bencana”, pungkas Abdul Wakid.

Seperti diketahui bahwa sesuai Surat Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/200/K/411.013/2022 tentang Penetapan Hari Boyongan Pusat Pemerintahan Dari Kabupaten Berbek Ke Nganjuk maka setiap tanggal 6 Juni akan dilakukan Peringatan Hari Boyongan Pusat Pemerintahan Nganjuk dari Kec. Berbek ke Kec. Nganjuk  yang pada tahun ini di pusatkan di Pendopo dan Alun-alun Nganjuk. Dalam sejarahnya, pada masa pemerintahan RM Adipati Sosrokoesoemo III pusat pemerintahan ada di Berbek dan pada tanggal 6 Juni 1880 sesuai Surat Laporan Residen Kediri kepada Bupati Hindia Belanda Nomor 3024/4205, tempat pusat pemerintahan dipindah ke Nganjuk. Setelah Hindia Belanda lewat Adipati Sosrokoesoemo III  memindah pusat pemerintahan menjadi di Nganjuk maka kadipaten-kadipaten kecil lainnya seperti kadipaten Pace, kadipaten seputar Warujayeng, kadipaten Kertosono dilebur disatukan dengan kadipaten Nganjuk.