Nganjuk (4/7/2023) – Telah terjadi tanah longsor di Dusun Bruno, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan yang terjadi pada siang hari sekitar pukul 12:00 siang. Mendengar kabar tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nganjuk, Drs. Abdul Wakid, MM langsung meluncur ke Desa Ngliman untuk melakukan assessment bersama dengan Danramil, Kapolsek dan Camat Sawahan serta Tagana, dan perangkat Desa Ngliman. Penyebab longsor ini diduga kuat karena retakan yang terbentuk pada bagian lereng, retakan ini dipicu gempabumi yang terjadi pada hari Jumat (30/6/23) dan kemudian retakan tersebut terisi oleh air. Keberadaan lapisan kedap air di bawah tanah semakin memperburuk situasi. Lapisan kedap air mencegah air yang meresap dari atas untuk mengalir, sehingga meningkatkan akumulasi air di dalam tanah. Dalam kondisi ini, tekanan air dalam tanah akan meningkat secara signifikan, menciptakan gaya dorong yang mendorong tanah untuk bergerak atau longsor. Lapisan kedap air juga dapat mempengaruhi drainase tanah, menyebabkan tanah menjadi jenuh dengan air dan kehilangan kekuatan.

Dampak dari terjadinya tanah longsor yang memiliki ketinggian lereng sekitar 40 m, lebar longsoran 53 m dan aliran longsor sejauh 250 m ke arah utara ini tidak menimbulkan korban jiwa, akan tetapi menyebabkan tanaman cengkeh dan mawar milik warga yang berada dibawah lereng tertimbun longsoran.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nganjuk, Drs Abdul Wakid, MM mengingatkan warga untuk sementara  tidak melakukan aktivitas disekitar area longsor karena sangat rawan dan berbahaya.

“Kami ingin menekankan bahwa area longsor yang terjadi di sekitar Dusun Bruno saat ini sangat rawan. Oleh karena itu, dengan sungguh-sungguh kami mengimbau kepada seluruh warga untuk tidak beraktivitas atau mendekati area tersebut dalam rangka menjaga keselamatan bersama” tegas Abdul Wakid. Inc