Pada tanggal 11-12 November 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk bekerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Trenggalek dan Surabaya, serta Kapalla Indonesia, menyelenggarakan pelatihan water rescue yang diikuti oleh pegawai BPBD Kabupaten Nganjuk sejumlah 34 orang dan perwakilan dari Destana (Desa Tangguh Bencana) sejumlah 2 Orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam penanganan darurat, khususnya penanganan darurat di air.
Pelatihan ini dirancang selama dua hari dan terbagi menjadi dua sesi utama: sesi kelas dan sesi lapangan atau praktik. Sesi kelas diadakan di Balai Desa Banaran, Kecamatan Pace, sementara sesi lapangan dilaksanakan di Bendung Kedungsuko (Badug), Kecamatan Tanjunganom.
Sesi Kelas: Pengetahuan Teoritis yang Mendalam
Sesi kelas memberikan peserta pelatihan pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip dasar dan teori water rescue. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek, seperti:
Sesi Lapangan: Praktik Intensif di Bendung Kedungsuko
Sesi lapangan atau praktik dilaksanakan di Bendung Kedungsuko (Badug), memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam situasi nyata. Beberapa kegiatan praktik yang dilaksanakan meliputi:
Pelatihan ini diakhiri dengan sesi simulasi yang menciptakan situasi darurat terkontrol, memungkinkan peserta untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam menanggapi keadaan darurat dengan cepat dan efektif.
Melalui kerjasama antara BPBD Kabupaten Nganjuk, Basarnas Trenggalek dan Surabaya, serta Kapalla Indonesia, pelatihan water rescue ini berhasil memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta untuk menghadapi tantangan penyelamatan air dengan lebih baik. “Diharapkan bahwa dengan adanya pelatihan ini,kapasitas tim penyelamat dalam menghadapi situasi darurat di wilayah air dapat ditingkatkan secara signifikan”. Terang Abdul Wakid, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nganjuk.