Pemetaan dengan Drone: Mitigasi Kawasan Wisata Jolotundo dari Potensi Ancaman Bencana


 2024-01-05 |  pusdalops

Wisata alam seringkali menawarkan keindahan alami yang memukau, tetapi terkadang juga rentan terhadap ancaman alam, seperti banjir bandang. Kawasan Wisata Jolotundo di Kecamatan Loceret, yang terletak di sekitar sungai, adalah salah satu tempat yang rawan terkena dampak banjir tersebut. Pada hari Kamis (4/1/24)  BPBD Kabupaten Nganjuk bersama dengan KPH Perhutani dan Pengelola Kawasan Wisata Jolotundo, melakukan pemetaan menggunakan drone untuk memahami kondisi kawasan dari perspektif yang lebih luas, khususnya dalam mengidentifikasi jalur evakuasi yang efektif serta penambahan titik kumpul yang diperlukan dalam situasi darurat.

Setelah dilakukan Orientasi Medan, terlihat bahwa topografi sungai yang menunjukkan kecenderungan aliran sungai semakin dangkal saat mendekati wilayah wisata. Hal ini disebabkan oleh adanya sedimentasi yang terakumulasi secara bertahap di sepanjang alur sungai, mengakibatkan kedalaman sungai yang berkurang secara signifikan di sekitar kawasan wisata. Sedimentasi ini dapat menjadi faktor peningkatan risiko banjir karena kapasitas sungai untuk menampung volume air yang lebih besar menjadi terbatas.

Dari hasil pengamatan menggunakan drone,kawasan wisata Jolotundo terbagi menjadi 2 zona. Zona pertama berada di sebelah tenggara sungai, sementara zona kedua berada di sebelah barat sungai. Kedua zona ini merupakan zona tempat berkumpulnya pengunjung yang datang. Dari 2 zona tersebut maka perlu dilakukan pemetaan jalur evakuasi dan penentuan titik kumpul. Pada zona pertama yang terletak di sebelah tenggara sungai, titik kumpul bisa ditempatkan di zona parkir. Sedangkan untuk zona  yang berada di sebelah barat sungai perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul. Inc